Senin, 27 Oktober 2014

GANGGUAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS



A.      Depresi Post Partum
1.      Pengertian
               Depresi Postpartum merupakan problem psikis sesudah melahirkan seperti labilitas afek, kecemasan dan depresi pada ibu yang dapat berlangsung berbulan – bulan  (Monks, 2001).
               Depresi Postpartum biasanya terjadi pada 4 hari pertama masa setelah melahirkan dan berlangsung terus 1 – 2 minggu (Sloane dan Bennedict, 2004).
               Sedangkan Llewellyn–Jones (2007), menyatakan bahwa wanita yang di diagnosa secara klinis pada masa postpartum mengalami depresi dalam 3 bulan pertama setelah melahirkan. Wanita yang menderita depresi postpartum adalah mereka yang secara sosial dan emosional merasa terasingkan atau mudah tegang dalam setiap kejadian hidupnya.
               Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa depresi postpartum adalah gangguan emosional pasca persalinan yang bervariasi, terjadi pada 10 hari pertama masa setelah melahirkan dan berlangsung terus – menerus sampai 6 bulan bahkan sampai satu tahun.
2.      Penyebab Depresi Post Partum
a.       Tekanan berat saat melahirkan
b.      Trauma pada proses persalinan
c.       Kurang dukungan
d.      Belum siap jadi ibu (Liftiah, 2004)


Sedangkan menurut (Regina, 2001), mengemukakan 4 faktor penyebeb depresi postpartum sebagai berikut :
a.       Faktor konstitusional.
Gangguan post partum berkaitan dengan status paritas adalah riwayat obstetri pasien yang meliputi riwayat hamil sampai bersalin serta apakah ada komplikasi dari kehamilan dan persalinan sebelumnya dan terjadi lebih banyak pada wanita primipara.
b.      Faktor fisik.
            Perubahan fisik setelah proses kelahiran dan perubahan hormon secara drastis setelah melahirkan dan periode laten selama dua hari diantara kelahiran dan munculnya gejala. Perubahan ini sangat berpengaruh pada keseimbangan. Kadang progesteron naik dan estrogen yang menurun secara cepat setelah melahirkan merupakan faktor penyebab yang sudah pasti
c.       Faktor psikologis.
            Peralihan yang cepat dari keadaan “dua dalam satu” pada akhir kehamilan menjadi dua individu yaitu ibu dan anak bergantung pada penyesuaian psikologis individu.
d.      Faktor sosial.
Pemukiman yang tidak memadai lebih sering menimbulkan depresi pada ibu-ibu, selain kurangnya dukungan dalam perkawinan.


3.                                                                                                                                                                              Simpton Depresi Postpartum
a.       Hilangnya minat dan kesenangan dalam hidup
b.      Hilang nafsu makan
c.       Berkurangnya energi dan motivasi untuk melakukan sesuatu
d.      Sulit tidur nyenyak
e.       Tidur lebih banyak dari biasanya
f.       Sering menangis dan mengeluarkan air mata
g.      Merasa tidak berharga, hilang harapan, terlalu mersa bersalah
h.      Merasa tidak bisa beristirahan, sensitif atau cemas
i.        Kehilangan berat badan atau bertambah berat tanpa sebab yang jelas
j.        Merasa hidup tanpa arti
k.      Berpikiran untuk menyakiti diri sendiri
l.        Khawatir menyakiti bayinya (Liftiah, 2004).
3.       Penanganan Depresi Post Partum
Depresi juga ”penyakit” sehingga perlu disembuhkan atau ditangani. Penagananya bisa dengan psikoterapi atau dengan obat (misalnya antidepresan). Konseling, merupakan terapi yang banyak dilakukan.
a.       Antidepresan
Obat-obat antidepresan  dapat menghilangkan depresi, memperbaiki mood, dan menekan aktivitas psikomotorik. Cara kerja obat-obatan ini belum banyak diketahui, namun diduga antidepresan  bekerja dengan cara menghambat pengambilan kembali (re-uptake) senyawa-senyawa neurotransmitter seperti norepinefrin dan serotonin oleh sel-sel syaraf.
Pada umumnya antidepresan jenis ini digunakan untuk penanganan depresi berat, dan dalam dosis rendah digunakan untuk mengobati insomnia, serta meredakan nyeri kronik. Efek samping yang umumnya terjadi meliputi mulut kering, hidung kering, pandangan kabur, sembelit (akibat menurunnya pergerakan saluran cerna), penahanan urin, serta kesukaran memori. Terdapat pula efek samping berupa mengantuk. Berbagai efek samping ini dapat diatasi dengan menggunakan dosis awal terapi yang rendah kemudian ditingkatkan dosisnya, walau pun cara ini dapat menunda efek terapinya.
Contoh obat-obatan yang tergolong antidepresan trisiklik diantaranya adalah amitriptyline, amoxapine, imipramine, lofepramine, iprindole, protriptyline, dan trimipramine.
b.      Konseling
Disarankan agar seorang ibu yang akan melahirkan perlu diberikan konseling oleh psikolog agar ibu tersebut lebih siap menghadapi persalinan Serta perlunya penambahan makanan selingan seperti roti atau biskuit dan untuk menghindari terjadinya defisit pada ibu pasca bersalin perlu dilakukan penambahan dan variasi menu yang berasal dari makanan kaya zat gizi, susu dua kali sehari atau multivitam. (http://klinis.wordpress.com/2007/12/29/depresi-post partum)
B.       Post Partum Blues
1.   Pengertian
                Post Partun Blues adalah salah satu bentuk stress pasca persalinan, timbul perasaan sedih dan tidak menentu dialami 80% wanita setelah melahirkan . Waktu singkat  (lebih kurang 2 hari), lama ( beberapa minggu) (Liftiah., 2008).
              Post Partum Blues merupakan kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, biasanya hanya muncul sementara waktu yakni sekitar dua hari hingga dua minggu sejak kelahiran bayi (Sulistyawati, 2009).
1.      Penyebab Post Partum Blues
Penyebab : belum diketahui pasti
a.       Sensitivitas ibu terhadap perubahan hormonal
b.      Pensesuaian terhadap tuntunan kehadiran bayi
c.       Riwayat keluarga depresi
d.      Kurang dukungan dan keletihan kronis (Liftiah, 2004).

2.      Gejala-Gejala Post Partum Blues
a.    Cemas tanpa sebab
b.   Menangis tanpa sebab
c.    Tidak percaya diri
d.   Sensitif  (mudah tersinggung)
e.       Merasa kurang menyayangi bayinya (Http: //www. indoskpripsi. Gangguan psikologis masa nifas.com).

4.      Penatalaksanaan Post Partum Blues
      Jika hal ini dianggap enteng, keadaan ini bias serius dan bias bertahan dua minggu sampai satu tahun dan akan berkelanjutan menjadi postpatum syndrome. Cara mengatasi gangguan psikologis pada nifas degan postpartum blues ada dua cara yaitu:
a.    Dengan cara pendekatan komunikasi terapeutik.
Tujuan dari komunikasi terapeutik adalah untuk menciptakan hubungan baik antara bidan dengan pasien dalam rangka kesembuhannya dengan cara :
                                    1)      Mendorong pasien mampu meredakan segala ketegangan emosi
                                    2)      Dapat memahami dirinya
                                    3)      Dapat mendukung tindakan konstruktif
b.      Dengan cara pendekatan support.
            Memberikan dukungan keluarga dalam mengatasi psikologis yang berhubungan dengan masa nifas (Http: //www. indoskpripsi. Gangguan psikologis masa nifas.com).





C.      Postpartum Psikosa (Psychosis)
1.      Pengertian
            Psikosa adalah tingkah laku secara keseluruhan dalam kepribadiannya berpengaruh tidak ada kontak dengan realitas, pada umumnya gejalanya tidak mampu melakukan partisipasi sosial. Sering ada gangguan bicara, kehilangan orientasi terhadap lingkungan. Aspek sosialnya membahayakan orang lain dan diri sendiri (http://id.wikipedia.org/wiki/Depresi).
            Psycohosys Postpartum adalah gangguan psikis pasca persalinan yang lebih parah (Liftiah, 2004).
            Post Partum Psikosa Adalah depresi yang terjadi pada minggu pertama dalam 6 minggu setelah melahirkan (http://rinie.info/2008/05/05/post-psrtum-blues-aka-baby-blues).           

2.      Penyebab Post Partum Psikosa
                     Disebabkan karena masalah psikiatrik yang disebut Schizofrenia. Wanita tersebut mempunyai resiko tinggi untuk terkena post partum psikosa (http://rinie.info/2008/05/05/post-psrtum-blues-aka-baby-blues).

3.      Gejala Post Partum Psikosa
Gejala yang sering terjadi adalah:
1. delusi
2. halusinasi
3. gangguan saat tidur
4. obsesi mengenai bayi (http://www.indocina.net/viewtopic.php).

4.  Gambaran Klinik, Pencegahan dan Penatalaksanaan
Pada wanita yang menderita penyakit ini dapat terkena perubahan mood secara drastis, dari depresi ke kegusaran dan berganti menjadi euforia dalam waktu singkat. Penderita kehilangan semangat dan kenyamanan dalam beraktifitas,sering menjauhkan diri dari teman atau keluarga, sering mengeluh sakit kepala dan nyeri dada, jantung berdebar-berdebar serta nafas terasa cepat.
Untuk mengurangi jumlah penderita ini sebagai anggota keluarga hendaknya harus lebih memperhatikan kondisi dan keadaan ibu serta memberikan dukungan psikis agar tidak merasa kehilangan perhatian.
Saran kepada penderita untuk:
1. Beristirahat cukup
2. Mengkonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang
3. Bergabung dengan orang-orang yang baru
4. Bersikap fleksible
5. Berbagi cerita dengan orang terdekat
6.Sarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis (http://klinis.wordpress.com/2007/12/29/depresi-post partum)
                        Post partum psikosa dianggap darurat yang memerlukan perawatan medis ( perawatan di rumah sakit) (http : // postpartum. Net / get - the – fact / postpartum psikosis).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar