A.
Depresi
Post Partum
1. Pengertian
Depresi
Postpartum merupakan problem psikis sesudah melahirkan seperti labilitas afek,
kecemasan dan depresi pada ibu yang dapat berlangsung berbulan – bulan (Monks, 2001).
Depresi Postpartum biasanya terjadi pada 4 hari pertama masa setelah melahirkan dan berlangsung terus 1 – 2 minggu (Sloane dan Bennedict, 2004).
Sedangkan Llewellyn–Jones (2007),
menyatakan bahwa wanita yang di diagnosa secara klinis pada masa postpartum
mengalami depresi dalam 3 bulan pertama setelah melahirkan. Wanita yang
menderita depresi postpartum adalah mereka yang secara sosial dan emosional
merasa terasingkan atau mudah tegang dalam setiap kejadian hidupnya.
Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa depresi postpartum adalah gangguan emosional pasca persalinan
yang bervariasi, terjadi pada 10 hari pertama masa setelah melahirkan dan
berlangsung terus – menerus sampai 6 bulan bahkan sampai satu tahun.
2.
Penyebab Depresi Post Partum
a.
Tekanan berat saat melahirkan
b.
Trauma pada proses persalinan
c.
Kurang dukungan
d.
Belum siap jadi ibu (Liftiah,
2004)
Sedangkan menurut (Regina, 2001), mengemukakan 4 faktor penyebeb
depresi postpartum sebagai berikut :
a.
Faktor
konstitusional.
Gangguan post partum berkaitan dengan status paritas adalah riwayat
obstetri pasien yang meliputi riwayat hamil sampai bersalin serta apakah ada
komplikasi dari kehamilan dan persalinan sebelumnya dan terjadi lebih banyak
pada wanita primipara.
b.
Faktor
fisik.
Perubahan fisik setelah proses
kelahiran dan perubahan hormon secara drastis setelah melahirkan dan periode
laten selama dua hari diantara kelahiran dan munculnya gejala. Perubahan ini
sangat berpengaruh pada keseimbangan. Kadang progesteron naik dan estrogen yang
menurun secara cepat setelah melahirkan merupakan faktor penyebab yang sudah
pasti
c.
Faktor
psikologis.
Peralihan
yang cepat dari keadaan “dua dalam satu” pada akhir kehamilan menjadi dua
individu yaitu ibu dan anak bergantung pada penyesuaian psikologis individu.
d.
Faktor
sosial.
Pemukiman yang tidak memadai lebih sering menimbulkan depresi pada ibu-ibu,
selain kurangnya dukungan dalam perkawinan.
3.
Simpton Depresi Postpartum
a.
Hilangnya
minat dan kesenangan dalam hidup
b.
Hilang
nafsu makan
c.
Berkurangnya
energi dan motivasi untuk melakukan sesuatu
d.
Sulit
tidur nyenyak
e.
Tidur
lebih banyak dari biasanya
f.
Sering
menangis dan mengeluarkan air mata
g.
Merasa
tidak berharga, hilang harapan, terlalu mersa bersalah
h.
Merasa
tidak bisa beristirahan, sensitif atau cemas
i.
Kehilangan
berat badan atau bertambah berat tanpa sebab yang jelas
j.
Merasa
hidup tanpa arti
k.
Berpikiran
untuk menyakiti diri sendiri
l.
Khawatir
menyakiti bayinya (Liftiah, 2004).
3. Penanganan Depresi Post Partum
Depresi
juga ”penyakit” sehingga perlu disembuhkan atau ditangani. Penagananya bisa
dengan psikoterapi atau dengan obat (misalnya antidepresan). Konseling, merupakan
terapi yang banyak dilakukan.
a.
Antidepresan
Obat-obat antidepresan dapat
menghilangkan depresi, memperbaiki mood, dan menekan aktivitas psikomotorik. Cara kerja obat-obatan ini belum banyak
diketahui, namun diduga antidepresan bekerja dengan cara menghambat pengambilan
kembali (re-uptake) senyawa-senyawa neurotransmitter seperti
norepinefrin dan serotonin oleh sel-sel syaraf.
Pada umumnya
antidepresan jenis ini digunakan untuk penanganan depresi berat, dan dalam
dosis rendah digunakan untuk mengobati insomnia, serta meredakan nyeri kronik. Efek
samping yang umumnya terjadi meliputi mulut kering, hidung kering, pandangan
kabur, sembelit (akibat menurunnya pergerakan saluran cerna), penahanan urin,
serta kesukaran memori. Terdapat pula efek samping
berupa mengantuk. Berbagai efek samping ini dapat diatasi dengan menggunakan
dosis awal terapi yang rendah kemudian ditingkatkan dosisnya, walau pun cara
ini dapat menunda efek terapinya.
Contoh obat-obatan yang tergolong
antidepresan trisiklik diantaranya adalah amitriptyline, amoxapine,
imipramine, lofepramine, iprindole, protriptyline,
dan trimipramine.
b.
Konseling
Disarankan
agar seorang ibu yang akan melahirkan perlu diberikan konseling oleh psikolog
agar ibu tersebut lebih siap menghadapi persalinan Serta perlunya penambahan
makanan selingan seperti roti atau biskuit dan untuk menghindari terjadinya
defisit pada ibu pasca bersalin perlu dilakukan penambahan dan variasi menu
yang berasal dari makanan kaya zat gizi, susu dua kali sehari atau multivitam. (http://klinis.wordpress.com/2007/12/29/depresi-post partum)
B. Post Partum Blues
1. Pengertian
Post Partun Blues
adalah salah satu bentuk stress pasca persalinan, timbul perasaan sedih dan tidak menentu dialami 80%
wanita setelah melahirkan . Waktu singkat
(lebih kurang 2 hari), lama ( beberapa minggu) (Liftiah., 2008).
Post
Partum Blues merupakan kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, biasanya hanya
muncul sementara waktu yakni sekitar dua hari hingga dua minggu sejak kelahiran
bayi (Sulistyawati, 2009).
1.
Penyebab Post Partum Blues
Penyebab : belum diketahui pasti
a. Sensitivitas ibu terhadap perubahan hormonal
b.
Pensesuaian
terhadap tuntunan kehadiran bayi
c.
Riwayat keluarga depresi
d.
Kurang dukungan dan keletihan
kronis (Liftiah, 2004).
2.
Gejala-Gejala Post Partum Blues
a. Cemas tanpa sebab
b. Menangis tanpa sebab
c. Tidak percaya diri
d. Sensitif (mudah tersinggung)
e. Merasa kurang menyayangi bayinya (Http: //www. indoskpripsi. Gangguan psikologis masa nifas.com).
4. Penatalaksanaan Post
Partum Blues
Jika hal ini dianggap
enteng, keadaan ini bias serius dan bias bertahan dua minggu sampai satu tahun
dan akan berkelanjutan menjadi postpatum syndrome. Cara mengatasi gangguan
psikologis pada nifas degan postpartum blues ada dua cara yaitu:
a.
Dengan
cara pendekatan komunikasi terapeutik.
Tujuan dari komunikasi terapeutik adalah untuk
menciptakan hubungan baik antara bidan dengan pasien dalam rangka kesembuhannya
dengan cara :
1)
Mendorong
pasien mampu meredakan segala ketegangan emosi
2)
Dapat
memahami dirinya
3)
Dapat
mendukung tindakan konstruktif
b. Dengan cara pendekatan support.
Memberikan dukungan keluarga dalam mengatasi psikologis
yang berhubungan dengan masa nifas (Http:
//www. indoskpripsi. Gangguan psikologis masa nifas.com).
C.
Postpartum Psikosa (Psychosis)
1. Pengertian
Psikosa
adalah tingkah laku secara keseluruhan dalam kepribadiannya berpengaruh tidak
ada kontak dengan realitas, pada umumnya gejalanya tidak mampu melakukan
partisipasi sosial. Sering ada gangguan bicara, kehilangan orientasi terhadap
lingkungan. Aspek sosialnya membahayakan orang lain dan diri sendiri (http://id.wikipedia.org/wiki/Depresi).
Psycohosys Postpartum adalah gangguan psikis pasca persalinan yang
lebih parah (Liftiah, 2004).
Post Partum Psikosa Adalah depresi yang terjadi pada minggu pertama
dalam 6 minggu setelah melahirkan (http://rinie.info/2008/05/05/post-psrtum-blues-aka-baby-blues).
2.
Penyebab Post Partum Psikosa
Disebabkan karena masalah
psikiatrik yang disebut Schizofrenia. Wanita tersebut mempunyai resiko tinggi
untuk terkena post partum psikosa (http://rinie.info/2008/05/05/post-psrtum-blues-aka-baby-blues).
3.
Gejala Post Partum Psikosa
Gejala yang sering terjadi adalah:
1. delusi
2. halusinasi
3. gangguan saat tidur
4. Gambaran Klinik, Pencegahan dan
Penatalaksanaan
Pada wanita yang menderita penyakit ini dapat
terkena perubahan mood secara drastis, dari depresi ke kegusaran dan berganti
menjadi euforia dalam waktu singkat. Penderita kehilangan semangat dan kenyamanan
dalam beraktifitas,sering menjauhkan diri dari teman atau keluarga, sering
mengeluh sakit kepala dan nyeri dada, jantung berdebar-berdebar serta nafas
terasa cepat.
Untuk mengurangi jumlah penderita ini sebagai
anggota keluarga hendaknya harus lebih memperhatikan kondisi dan keadaan ibu
serta memberikan dukungan psikis agar tidak merasa kehilangan perhatian.
Saran kepada penderita untuk:
1. Beristirahat cukup
2. Mengkonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang
3. Bergabung dengan orang-orang yang baru
4. Bersikap fleksible
5. Berbagi cerita dengan orang terdekat
6.Sarankan
untuk berkonsultasi dengan tenaga medis (http://klinis.wordpress.com/2007/12/29/depresi-post partum)
Post
partum psikosa dianggap darurat yang memerlukan perawatan medis ( perawatan di
rumah sakit) (http : // postpartum. Net / get - the – fact / postpartum
psikosis).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar